ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
PEMERINTAH DESA BALONGSARI
TAHUN ANGGARAN 2021
Desa Balongsari Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto
Desa Balongsari Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto
Desa Balongsari Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto
Desa Balongsari Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto
Desa Balongsari Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto
Pimpinan Anak Cabang Lembaga Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kecamatan Gedeg menggelar kegiatan Diba’ Kubro pada Sabtu malam (25/09/2021). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al-Hidayah, Desa Balongsari.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kecamatan Gedeg, Muhammad Sholihuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjalankan program kerja yang telah disepakati pada Rapat Kerja sebelumnya.
“Diba’ Kubro ini dilaksanakan untuk menjalankan proker (program kerja) yang sudah disepakati saat Raker (Rapat Kerja),” terangnya.
Di samping itu, pemuda yang dalam triwulan akhir ini baru saja sukses menuntaskan jenjang pendidikan Strata Satu-nya itu juga menyampaikan bahwa Rijalul Ansor merupakan lembaga yang memang memiliki titik fokus pada peningkatan spiritualitas, serta pelestarian nilai-nilai Aswaja di tengah lingkungan masyarakat.
“Sudah jadi tugas kami untuk melestarikan tradisi Aswaja. Rijalul Ansor memang dibentuk untuk itu,” tuturnya saat wawancara.
Seusai kegiatan ditutup, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Takmir Masjid Al-Hidayah yang telah bersedia memfasilitasi jalannya kegiatan sampai akhir.
“Terima kasih saya ucapkan kepada Takmir Masjid Al-Hidayah yang telah memfasilitasi kegiatan ini sampai akhir,” ungkap pemuda yang kini resmi menyandang Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam itu.
Perlu diketahui, Diba’ Kubro merupakan kegiatan bulanan yang rutin diselenggarakan di setiap hari Sabtu akhir bulan. Diba’ Kubro ini umumnya diselenggarakan di masjid-masjid tertentu yang memiliki afiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Termasuk di antara rangkaian acara dalam kegiatan ini ialah pembacaan Ratibul Haddad dan Maulid Diba’i, yang diiringi dengan lantunan Sholawat Banjari dari para pemuda Nahdliyyin yang datang menghadiri kegiatan.
Kontributor: LTN NU Kecamatan Gedeg
Sumber: https://nuonlinemojokerto.or.id/lestarikan-tradisi-aswaja-pimpinan-anak-cabang-lembaga-majelis-dzikir-dan-sholawat-rijalul-ansor-kecamatan-gedeg-gelar-diba-kubro/
Di wilayah utara Sungai Brantas, sedikitnya terdapat empat perajin beduk yang eksis. Dua di antaranya berada di Kecamatan Gedeg. Ada yang produksi secara rutin, ada pula yang berdasarkan pesanan. Cara ini dilakukan lantaran kebutuhan beduk tidak datang rutin seperti kebutuhan primer.
Seperti Suharno. perajin beduk asal Dusun Sidotangi, Desa Balongsari, Kecamatan Gedeg. Bengkel kerajinan buah tangan pria 40 tahun ini sudah berlangsung selama empat tahun terakhir. ”Kalau ada yang pesan, saya buatkan. Jadi tidak sampai stok,” ucapnya.
Hal itu diakuinya karena keterbatasan pegawai dan pertimbangan modal. Sehingga, dia hanya melayani pembuatan bedug bersadarkan pesanan. Kendati demikian, hasil produksinya telah menembus luar kota. ”Terakhir kirim ke Tangerang,” ujar dia.
Kendati sudah mulai merambah ke dunia online, strategi pemasarannya masih mengandalkan getok tular. Baik melalui teman-temannya maupun testimoni para pelanggan.
Keahliannya menciptakan beduk ini didapatnya setelah puluhan tahun bergelut di bidang kerajinan ukiran kayu. Produk beduk buatan Suharno memiliki ciri khas tersendiri. Yakni khusus berbahan kayu pohon nangka. ”Khusus kayu nangka, karena suaranya lebih nyaring,” klaimnya.
Selain dua bengkel kerajinan beduk di Kecamatan Gedeg, setidaknya terdapat dua tempat lagi. Yakni di Desa Kedungsari serta Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi. (adi/ron)
(mj/ADI/fen/JPR)
Sumber: https://radarmojokerto.jawapos.com/ekonomi/07/12/2021/andalkan-testimoni-pelanggan